26.01.2017 CFD pada indeks disediakan untuk dagangan 24.01.2017 Forex4you mengucapkan kepada anda Semoga Selamat Tahun Baru Cina 20.01.2017 Sokongan Bahasa Melayu dan Bahasa Cina kerja 07:00 ke 23:00 18.01.2017 Kemaskini a um amigo: pelayan baru dan Meningkatkan lot maksimum untuk pesanan 13.01.2017 Perubahan jadual sesi perdagangan pada 16hb Januari 2017 23.12.2017 Selamat Hari Krismas dan Selamat Tahun Baru 23.12.2017 Jadual sesi dagangan ada perubahan disebabkan oleh cuti Krismas dan Tahun Baru 30.11.2017 Langkah baru dalam pembangunan Syarikat kami - Lesen Eropah 01.11.2017 Perisingan Rakan Kongsi na Ásia Ásia berjaya menamatkan, tahniah kepada pemenang 22.08.2017 3000 USD sem custo adicional com peserta dalam 30 kesejuta perdagangan disalin pada Share4you Harian Video Forex Untuk rakan niaga Mengenai Syarikat Pendidikan Primeiro andar, Mandar House, Johnsons Ghut PO Box 3257, Road Town, Tortola, Ilhas Virgens Britânicas (mencari lebih lanjut pada Hubungi Kami) Forex4you Hak cipta 2007-2017, 2007-2017, E-Global Trade Finance Group, Inc. E-Global Trade Finance Group, Inc. adalah disahkan Dan Dalikal Selia por FSC di bawah Akta Sekuriti dan Perniagaan Pelaburan, 2010 Lesen: SIBAL121027. Penyata Kewangan E-Global Trade Finance Group, Inc. adalah diaudit por KPMG (BVI) Limited pada setiap tahun. Dagangan di pasaran Forex melibatkan risiko yang ketara, termasuk kehilangan sepenuh yang dilabur. Dagangan tidak sesuai untuk semua pelabur dan peniaga. Dengan meningkatkan leveraj, meningkatkan risiko juga (Notis Risiko). Perkhidmatan ini tidak tersedia untuk penduduk US, UK dan Jepun. Forex4you dimiliki dan dikendalikan oleh E-Global Trade Finance Group, Inc, BVI. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Teori belajar merupakan landasan terjadinya suatu proses belajar yang menuntun terbentuknya kondisi untuk belajar. Teori belajar dapat didefenisikan sebagai integrasi prinsip-prinsip yang menuntun di dalam merancang kondisi demi cotapainya tujuan pendidikan. Dengan adanya teori belajar akan memberikan kemudahan bagi guru dalam menjalankan modelo-modelo pembelajaran yang akan dilaksanakan. Banyak telah ditemukan teori belajar yang pada dasarnya menitikberatkan ketercapaian perubahan tingkah laku setelah proses pembelajaran. Teori belajar merupakan suatu ilmu pengetahuan tentang pengkondisian situasi belajar dalam usaha pencapaian perubahan tingkah laku yang diharapkan. Teori belajar yang berpengaruh terhadap pelaksanaan pembelajaran adalah teori belajar konstruktivisme dan teori belajar pemrosesan informasi. Teori belajar konstruktivisme adalah Teori yang menyatakan bahwa siswa harus menemukan sendiri dan mentranformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan aturan-aturan lama danverevisinya apabila aturan-aturan lama itu tidak lagi sesuai. Teori belajar pemrosesan informasi merupakan teori yang menitikberatkan tentang bagaimana informasi yang didapat tersebut dapat diolah oley siswa dengan pemahamannya sendiri. Pemanfaatan lingkungan sebebas-bebasnya untuk pencapaian tujuan belajar haruslah diberikan pada siswa, sehingga kreatifitas siswa lebih tampak. BAB II PEMBAHASAN 8220TEORI BELAJAR CONDITIONAMENTO CLÁSSICO MENURUT IVAN PAVLOV8221 8220DAN PIAGET8221 A. TEORI BELAJAR CONDITIONAMENTO CLÁSSICO MENURUT IVAN PAVLOV Ivan Petrovich Pavlov (1849-1936). Ivan Petrovich Pavlov lahir 14 de setembro de 1849 de Ryazan Rússia yaitu desa tempat ayahnya Peter Dmitrievich Pavlov menjadi seorang pendeta. Ia dididik di sekolah gereja dan melanjutkan ke Seminari Teologi. Pavlov lulus sebagai sarjana kedokteran dengan bidang dasar fisiologi. Pada tahun 1884 ia menjadi direktur departemen fisiologi pada instituto de Medicina Experimental dan memulai penelitian mengenai fisiologi pencernaan. Ivan Pavlov meraih penghargaan nobel pada bidang Fisiologia ou Medicina em 1904. Karyanya mengenai pengkondisian sangat mempengaruhi psikology behavioristik di Amerika. Karya tulisnya adalah Trabalho de Glândulas Digestivas (1902) e Reflexos Condicionados (1927). Ia meninggal di Leningrad pada tanggal 27 de fevereiro de 1936. Sebenarnya ia bukan seorang sarjana psikologi dan ia pun tidak mau disebut sebagai ahli psikologi, karena ia adalah seorang sarjana ilmu faal yang fanatik. Cara berpikirnya adalah sepenuhnya cara berpikir ahli ilmu faal, bahkan ia sangat anti terhadap psikologi karena dianggapnya kurang ilmiah. Dalam penelitian-penelitiannya ia selalu berusaha menghindari konsep-konsep meupun istilah-istilah psikologi. Sekalipun demikian, peranan Pavlov dalam psikologi sangat penting, karena studinya mengenai refleks-refleks akan merupakan dasar bagi perkembangan aliran psikologi behaviorisme. Pandangannya yang paling penting adalah bahwa aktivitas psikis sebenarnya tidak lain daripada rangkaian-rangkaian refleks belaka. Karena itu, untuk mempelajari aktivitas psikis (psikologi) kita cukup mempelajari refleks-refleks saja. Pandangan yang sebenarnya bermula dari seorang tokoh Rússia lain bernama I. M. Sechenov. I. M. yang banyak mempengaruhi Pavlov ini, kemudian dijadikan dasar pandangan pula oleh J. B. Watson di Amerika Serikat dalam aliran Behaviorismenya setelah mendapat perubahan-perubahan seperlunya. Condicionamento clássico (pengkondisian atau persyaratan klasik) adalah proses yang ditemukan Pavlov melalui percobaannya terhadap anjing, dimana perangsang asli dan netral dipasangkan dengan stimulus bersyarat secara berulang-ulang sehingga memunculkan reaksi yang diinginkan. Eksperimen-eksperimen yang dilakukan Pavlov dan ahli lain tampaknya sangat terpengaruh pandangan behaviorisme, dimana gejala-gejala kejiwaan seseorang dilihat dari perilakunya. Hal ini sesuai dengan pendapat Bakker bahwa yang paling sentral dalam hidup manusia bukan hanya pikiran, peranan maupun bicara, melainkan tingkah lakunya. Pikiran mengenai tugas atau rencana baru akan mendapatkan arti yang benar jika ia berbuat sesuatu. Bertitik tolak dari asumsinya bahwa dengan menggunakan rangsangan-rangsangan tertentu, perilaku manusia dapat berubah sesuai dengan apa yang di inginkan. Kemudian Pavlov mengadakan eksperimen dengan menggunakan binatang (anjing) karena ia menganggap binatang memiliki kesamaan dengan manusia. Namun demikian, dengan segala kelebihannya, secara hakiki manusia berbeda dengan binatang. Ia mengadakan percobaan dengan cara mengadakan operasi leher pada seekor anjing. Sehingga kelihatan kelenjar air liurnya dari luar. Apabila diperlihatkan sesuatu makanan, maka akan keluarlah air lie to anjing tersebut. Kini sebelum makanan diperlihatkan, maka yang diperlihatkan adalah sinar merah terlebih dahulu, baru makanan. Dengan sendirinya air liurpun akan keluar pula. Apabila perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, maka pada suatu ketika dengan hanya memperlihatkan sinar merah saja tanpa makanan maka air liurpun akan keluar pula. Makanan adalah rangsangan wajar, sedang merah adalah rangsangan buatan. Ternyata kalau perbuatan yang demikian dilakukan berulang-ulang, rangsangan buatan ini akan menimbulkan syarat (kondisi) untuk timbulnya air liur pada anjing tersebut. Peristiwa ini disebut: Reflek Bersyarat atau Condicionado Respons. Pavlov berpendapat, bahwa kelenjar-kelenjar yang lain chatice dapat dilatih. Bectrev murid Pavlov menggunakan prinsip-prinsip tersebut dilakukan pada manusia, yang ternyata diketemukan banyak reflek bersyarat yang timbul tidak disadari manusia. Adapun jalan eksperimen tentang refleks berkondisi yang dilakukan Pavlov adalah sebagai berikut: Pavlov menggunakan seekor anjing sebagai binatang percobaan. Anjing itu diikat dan dioperasi pada bagian rahangnya sedemikian rupa, sehingga tiap-tiap air jur yang keluar dapat ditampung dan diukur jumlahnya. Pavlov kemudian menekan sebuah tombol dan keluarlah semangkuk makanan di hadapan anjing percobaan. Sebagai reaksi atas munculnya makanan, anjing itu mengeluarkan air liur yang dapat terlihat jelas pada alat pengukur. Makanan yang keluar disebut sebagai perangsang tak berkondisi (estímulo incondicionado) dan air lliur yang keluar setelah anjiing melihat makanan diseb refleks tak berkondisi (reflexo incondicionado), karena setiap anjing akan melakukan refleks yang sama (homem de higiene pessoal) kalau melihat rangsang yang sama pula ( Makanan). Kemudian dalam percobaan selanjutnya Pavlov membunyikan bel setiap kali ia hendak mengeluarkan makanan. Dengan demikian anjing akan mendengar bel nahulu sebelum ia melihat makanan muncul di depanny. Percobaan ini dilakukan berkali-kali dan selama itu keluarnya air liur diamati terus. Mula-mula air liur hanya keluar setelah anjing melihat makanan (refleks tak berkondisi), tetapi lama-kelamaan air liur sudah keluar pada waktu anjing baru mendengar bel. Keluarnya air liur setelah anjing mendengar bel disebut sebagai refleks berkondisi (condicionado reflete, karena refleks itu merupakan hasil latihan yang terus-menerus dan hanya anjing yang sudah mendapat latihan itu saja yang dapat melakukannya. Bunyi bel jadinya rangsang berkondisi (condicionado reflete). Kalau latihan Itu diteruskan, maka pada suatu waktu keluarnya air liur setelah anjing mendengar bunyi bel akan tetap terjadi walaupun tidak ada lagi makanan yang mengikuti bunyi bel itu. Dengan perkataan lain, refleks berkondisi akan bertahan walaupun rangsang tak berkondisi tidak ada lagi. Pada tingkat yang lebih lanjut , Bunyi bel didahului, sebuah lampu yang menyala, maka lama-kelamaan air liur sudah keluar setelah anjing melihat nyala lampu walaupun ia tidak mendengar bel atau melihat makanan sesudahnya. Demikianlah satu rangsang berkondisi dapat dihubungkan dengan rangsang berkondisi lainnya sehingga binatang percobaan tetap dapat mempertahankan refleks Berkondisi walaupun r Angsang tak berkondisi tidak lagi dipertahankan. Tentu saja tidak adanya rangsang tak berkondisi hanya bisa dilakukan sampai pada taraf tertentu, karena terlalu lama tidak adarangsang tak berkondisi, binatang percobaan itu tidak akan mendapat imbalan (recompensa) atas refleks yang sudah dilakukannya dan karena itu refleks itu makin lama akan semakin menghilang dan terjadilah Ekstinksi atau proses penghapusan refleks (extinção). Kesimpulan yang didapat dari percobaan ini adalah bahwa tingkah laku sebenarnya tidak lain daripada rangkaian refleks berkondisi, yaitu refleks-refleks yang terjadi setelah adanya proses kondisioning (processo de condicionamento) di mana refleks-refleks yang tadinya dihubungkan dengan rangsang-rangsang tak berkondisi lama-kelamaan dihubungkan Dengan rangsang berkondisi. Apakah situasi ini bisa diterapkan pada manuscrito Ternyata dalam kehidupan sehari-hari ada situasi yang sama seperti pada anjing. Sebagai contoh, suara lagu dari penjual es krim Paredes yang berkeliling dari rumah ke rumah. Awalnya mungkin suara itu asing, tetapi setelah si pejual es krim sering lewat, maka nada lagu tersebut bisa menerbitkan air liur apalagi pada siang hari yang panas. Bayangkan, bila tidak ada lagu tersebut betapa lelahnya si penjual berteriak-temask menjajakan dagangannya. Contoh lain bunyi bel di kelas um truque com o tombol antrian di bank. Tanpa disadari, terjadi proses menandai sesuatu yaitu membedakan bunyi-bunyian dari pedagang makanan (rujak, es, nasi goreng, siomay) yang sering lewat di rumah, bel masuk kelas-istirahat atau usai sekolah dan antri de banco tanpa harus berdiri lama. Dari contoh tersebut dapat diketahui bahwa dengan menerapkan strategi Pavlov ternyata individu dapat dikendalikan melalui cara mengganti estímulo alami dengan estímulo yang tepat untuk mendapatkan pengulangan respon eang diinginkan, sementara individu tidak menyadari bahwa ia dikendalikan oleh estímulo yang berasal dari luar dirinya. Penemuan Pavlov yang sangat menentukan dalam sejarah psikologi adalah hasil penyelidikannya tentang refleks berkondisi (condicionado reflete). Dengan penemuannya ini Pavlov meletakkan dasar-dasar Behaviorisme, sekaligus meletakkan dasar-dasar bagi penelitian-penelitian mengenai proses belajar dan pengembangan teori-teori tentang belajar. Bahkan Amerika Psychological Association (A. P.A.) mengakui bahwa Pavlov adalah orang yang terbesar pengaruhnya dalam psikologi moderno di sampingFreud. Teori Behaviorisme Behaviorisme merupakan salah aliran psikologi yang memandang individu hanya dari sisi fenomena jasmaniah, dan mengabaikan aspek 8211 aspek mental. Dengan kata lain, behaviorisme tidak mengakui adanya kecerdasan, bakat, minat dan perasaan individu dalam suatu belajar. Peristiwa belajar semata-mata melatih refleks-refleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Beberapa hukum belajar yang dihasilkan dari pendekatan behaviorisme ini, diantaranya. Ivan Pavlov dengan 8220classical conditioning8221 nya: Dari eksperimen yang dilakukan Pavlov terhadap seekor anjing menghasilkan hukum-hukum belajar, diantaranya. 8226 Direito do condicionado condicionante yakni hukum pembiasaan yang dituntut. Jika dua macam estímulo dihadirkan secara simultan (maki refleks dan stimulus lainnya akan meningkat. 8226 Lei da Extinção do Inquirido yakni hukum pemusnahan yang dituntut. Jika refleks yang sudah diperkuat melalui Atendedor condicionado itu didatangkan kembali tanpa menghadirkan reforçador, maka kekuatannya akan menurun. B. TEORI BELAJAR KOGNITIF MENURUT PIAGET Piaget merupakan salah seorang tokoh yang disebut-sebut sebagai pelopor aliran konstruktivisme. Salah satu sumbangan pemikirannya yang banyak digunakan sebagai rujukan untuk memahami perkembangan kognitif indivíduo yaitu teori tentang tahapan perkembangan individu. A. Menurut Piaget bahwa perkembangan kognitif individual meliputi empat tahap yaitu. (1) motor sensorial (2) pré operacional (3) concreto operacional (4) operacional formal. Pemikiran lain dari Piaget tentang proses rekonstruksi pengetahuan individu yaitu asimilasi dan akomodasi. James Atherton (2005) menyebutkan bahwa asisimilasi adalah 8220 o processo pelo qual uma pessoa tira material em sua mente do ambiente, o que pode significar mudar a evidência de seus sentidos para torná-lo ajustado8221 dan akomodasi adalah 8220 a diferença feita para a mente ou os conceitos pela Processo de assimilação8221 Dikemukakannya pula, bahwa belajar akan lebih berhasil apabila disesuaikan dengan tahap perkembangan kognitif peserta didik. Peserta didik hendaknya diberi kesempatan untuk melakukan eksperimen dengan obyek fisik, yang ditunjang oleh interaksi dengan teman sebaya dan dibantu olean pertanyaan tilikan dari guru. Guru hendaknya banyak memberikan rangsangan kepada peserta didik agar mau berinteraksi dengan lingkungan secara aktif, mencari dan menemukan berbagai hal dari lingkungan. Sebelum membicarakan tentang teori kognitif Jean Piaget, kita perlu terlebih dahulu mengetahui beberapa konsep penting yang diutarakan oleh beliau. Antara konsep-konsep penting tersebut adalah: - Ia merujuk kepada potensi am yang ada dalam diri manuscrito untuk melakukan sesuatu dengan cara tertentu. - Contohnya, sewaktu dilahirkan, bayi telah dilengkapkan dengan beberapa gerakan pantulan yang dikenali sebagai skema seperti gerakan menghisap, memandang, mencapai, merasa, memegang, serta menggerakkan tangan dan kaki. - Bagi gerakan memegang, kandungan skemanya adalah memegang benda yang tidak menyakitkan. - Oleh itu, bayi juga akan cenderung memegang benda-benda yang tidak menyakitkan seperti contoh, jari ibu. - Skema yang ada pada bayi akan menentukan bagaimana bayi bertindakbalas dengan persekitarannya. - Asimilasi merupakan satu proses penyesuaian antara objek yang baru diperolehi dengan skema yang sedia ada. - Proses asimilasi yang berlaku membolehkan manuscrito mengikuti sesuatu modifikasi skema hasil daripada pengalaman yang baru diperolehi. - Contohnya, seorang kanak-kanak yang baru pertama kali melihat sebiji epal. Oleh itu, kanak-kanak tersebut akan menggunakan skema memegang (skema yang sedia ada) dan sekaligus merasanya. Melaluinya, kanak-kanak tersebut akan mendapat pengetahuan yang baru baginya berkenaan sebiji epal. 3. Akomodasi - Merupakan suatu proses di mana struktur kognitif mengalami perubahan. - Akomodasi berfungsi apabila skema tidak dapat mengasimilasi (menyesuaikan) persekitaranbaru yang belum lagi berada dalam perolehan kognitif kanak-kanak. - Jean Piaget menganggap perubahan ini sebagai suatu proses pembelajaran. - Contohnya, kanak-kanak yang berumur dua tahun yang tidak ditunjukkan ímã akan menyatukan objek baru ke dalam skemanya dan mewujudkan penyesuaian konsep terhadap ímã itu. - Ia merupakan satu keadaan di mana wujud keseimbangan di antara akomodasi dan asimilasi untuk disesuaikan dengan persekitaran. - Keadaan keseimbangan akan wujud apabila kanak-kanak mempunyai kecenderungan sejadi untuk mencipta hubungan apa yang dipelajari dengan kehendak persekitaran. Jean Piaget mendapati kemampuan manuscrito mental muncul di tahap tertentu dalam proses perkembangan yang dilalui. Menurut beliau lagi, perubahan daripada satu peringkat ke satu peringkat seterusnya hanya akan berlaku apabila kanak-kanak mencapai tahap kematangan yang sesuai dan terdedah kepada pengalaman yang relevan. Tanpa pengalaman-pengalaman tersebut, kanak-kanak dianggap tidak mampu mencapai tahap perkembangan kognitif yang tinggi. Oleh yang demikian, beliau telah membahagikan perkembangan kognitif kepada empat tahap yang mengikut turutan umur. Tahap-tahap perkembangan tersebut ialah 8226 Tahap Sensorimotor deria motor (dari lahir hingga 2 tahun) 8226 Tahap Praoperasi (2 hingga 7 tahun) 8226 Tahap Operasi Konkrit (7 hingga 12 tahun) 8226 Tahap Operasi Formal (12 tahun hingga dewasa) Teori Perkembangan Kognitif Piaget telah mendapat perhatian meluas dalam bidang Psikologi sejak kajiannya dikemukakan. Kajian Piaget menerangkan peringkat-peringkat perkembangan kognitif kanak-kanak dan proses pemikiran bresaskan perkembangan skema. Namun, teori dan kajiannya tetap menerima kritikan teutama berkaitan kelemahan teori dan metodologi yang digunakan. KEUNGGULAN Keunggulan dalam pembelajaran adalah: 1. Bahasa dan cara berfikir anak berbeda dengan orang dewasa. Oleh karena itu guru mengajar dengan menggunakan bahasa yang sesuai dengan cara berfikir anak. 2. Anak-anak akan belajar lebih baik apabila dapat menghadapi lingkungan dengan baik. Guru harus membantu anak agar dapat berinteraksi dengan lingkungan sebaik-baiknya. 3. Bahan yang harus dipelajari anak hendaknya dirasakan baru tetapi tidak asing. 4. Berikan peluang agar anak belajar sesuai tahap perkembangannya. 5. Di dalam kelas, anak-anak hendaknya diberi peluang untuk saling berbicara dan diskusi dengan teman-temanya. KELEMAHAN Dari segi kelemahan teori ini adalah: 1.menyatakan bahawa teori Piaget tidak mampu menerangkan struktur, proses dan fungsi kognitif dengan jelas. 2.Tidak adanya kebenaran wujudnya empat peringkat perkembangan kognitif yang disanankan por Piaget (Gelman dan Baillargeon, 1983). Dapat dikataka masa kanak-kanak melalui setiap peringkat perkembangan kognitif bresaskan set operasi yang khusus, maka apabila kanak-kanak tersebut berjaya memahirkan conjunto operasi tertentu, mereka sepatutnya juga dapat menyelesaikan semua masalah yang memerlukan set operasi yang sama. Sebagai contoh, apabila kanak-kanak menunjukkan kemampuan pemuliharaan iaitu yang terdapat pada tahap operasi konkrit, maka berdasarkan teori Piaget, dia sepatutnya dapat menunjukkan kemampuan pemuliharaannya dalam angka dan berat pada masa yang sama. Namun, dalam kajian yang dilakukan por Klausmeier dan Sipple (1982) menunjukkan keadaan yang berbeza di mana kanak-kanak sentiasa menunjukkan kemampuan pemuliharaan berat lebih lewat daripada pemuliharaan angka. Keadaan ini adalah bercanggah dengan teori Piaget. 3.Dari segi metodologi juga, kaedah klinikal yang digunakan dalam kajian Piaget di mana kajian dengan kaedah klinikal sukar untuk diulang. Oleh itu, kesahihannya adalah diragui. Pengkritiknya juga menuduh Piaget membuat generalisasi daripada sampel-sampel yang saiznya terlalu kecil dan tidak menepati piawaian. BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Dari kterangan diatas dapanp kita simpulkan bahwa teori belajar yang telah dikemukan oleh para ahli tersebut sangatlah berguna dalam pembelajaran yang diterapkan disekolah. Untuk itu poerlulah kita menerapkan teori itu demi kemajuan belajar disekolah. Teori itu tdak semuanya benar, tetapi ambillah yang dirasa perlu demi kemajuan proses belajar mengajar disekolah. B. SARAN Demi kemajuan makalah ini penulis mengharapkan saran dan kritik agar makalah ini lebih sempurna lagi. Dan dapat diperbaiki kedepannya. BAB IV DAFTAR PUSTAKA Buku: Drs. HJ Gino, dkk.1997.Belajar Dan Pembelajaran I. Surakarta: UNS Press Disadur dari: Sarlito W. Sarwono, 2002, Berkenalan dengan ALiran-Aliran dan Tokoh-tokoh Psikologi, (PT Bulan Bintang: Jacarta) Trimanjuniarso. wordpress akhmadsudrajat. wordpress20080202teori - teori-belajar Diposkan oleh RINNY di 00:20 tokoh. Edward Thorndike (1800-1900) seorang ahli biologi Amerika. Pengkondisian instrumental adalah suatu proses belajar yang meliputi manipulasi akibat - akibat dari suatu respon dengan tujuan untuk menaikkan dan menurunkan probabilitas munculnya respon tersebut. Dapat diinginkan untuk menaikkan kesempatan munculnya respon eang diinginkan dan sebaliknya menurunkan kesempatan munculnya respon yang tidak diinginkan. Operador de condicionamento adalah respon eang dilakukan subjek dinilai sebagai operasi subjek terhadap lingkungannya berdasarkan dukungan dari reforço. Contoh kasus. Uji coba terhadap hewan-hewan yang dimasukkan ke dalam kotak quebra-cabeça (kotak teka-teki), dengan harapan hewan-hewan tersebut dapat menemukan jalan keluar dari kotak tersebut dan memperoleh makanan yang berada di luar kotak. Usaha awal hewan untuk menemukan jalan keluar dan mendapatkan makanan dengan sebutan perilaku 8220 error de teste8221. A. Karakteristik Pengkondisian Instrumental 1. Penguatan reforço terdapat penguatan yang berfungsi untuk mendukung atau membentuk perilaku khusus yang diinginkan. Contoh. Teman kecopetan dan tahu siapa copetnya, tindakannya mengambil kembali. 2. Penguatan positif recompensa estímulo dihadirkan untuk menaikkan kekuatan suatu respon. Contoh. Mendapatkan hadiah jika naik kelas. 3. Penguatan Negatif estímulo tidak dihadirkan untuk menaikkan kekuatan suatu respon. 4. Kontigensi Individu harus melakukan respon eang benar sebelum diberikan penguatan. Contoh. Individu mempunyai masalah dan minta opini, tetapi ia tidak konsisten terhadap opini tersebut. B. Mengukur Kekuatan Respon. 1. Probabilitas Respon jumlah respon atau satuan waktu. 2. Latensi Respon waktu yang digunakan untuk memulai melakukan respon. 3. Total waktu respon berapa lama waktu yang diinginkan untuk melengkapi respon. C. Tugas-tugas Diskriminatif Tugas diskriminatif adalah tugas yang mensyaratkan individuo untuk melakukan pilihan antara 2 atau lebih estímulo agar mendapatkan penguatan. - Respon eang diberi penguatan. S-D - Respon yang tidak diberi penguatan S-Delta Conditioning Aprendizagem yaitu peristiwa belajar melalui pengkondisian. Proses belajar pengkondisian menitikberatkan pada belajar assosiatif. Membuat suatu asosiasi atau hubungan baru dari dua peristiwa adalah bentuk belajar yang paling dasar. Para ahli psikologi membedakan belajar asosiatif dalam bentuk pengkondisian klasikal dan operatório pengkondisiano. Tokohnya antara lain Pavlov dan Skinner. Istilah 8220klasikal8221 berasal dari eksperimen 8220klasik8221 yang dilakukan por Ivan P. Pavlov (1849-1936). Pavlov seorang psikolog Rússia yang memperkenalkan konsep pengkondisian dan mengemukakan prinsip-prinsip utama dalam pengkondisian klasik. Pengkondisian klasik juga sering disebut dengan respondente condicionado karena organisme semata-mata hanya sebagai 8220penerima8221 proses pengkondisian, dengan kata lain yang mengontrol proses pengkondisian adalah eksperimenter. 1. Dasar-dasar pengkondisian klasikal Inti dari pengkondisian klasik adalah pemasangan estímulo yang benar-benar netral dengan estímulo yang secara alami menghasilkan respon tertentu. Estímulo yang pertama disebut estímulo incondicionado (EUA). Estímulo de Atau tidak bersyarat yaitu estímulo yang menimbulkan respon yang sifatnya alami yang desestar resposta incondicionada (UR) atau respond tidak bersyarat (misalnya, anjing melihat makanan akan melakukan respon mengeluarkan air liur). Estímulo yang kedua disebut estímulo condicionado (CS). Atau stimulus bersyarat, yaitu stimulus yang menimbulkan respon khusus. Respon iang disebabkan oleh condicionado estimulante doença resposta condicionada (CR) atau respond bersyarat. Untuk mendapatkan pengertian yang lebih mendalam, maka lebih dahulu kita meninjau penelitian yang dilakukan por Pavlov. Dalam penelitiannya, Pavlov memasangkan estímulo suara dengan stimulus makanan yang diberikan kepada anjing sebagai subjek penelitian. Pavlov mengharapkan anjing dapat merespon estímulo suara dengan mengeluarkan air liur (saliva). Dimana pada kondisi alami, estímulo suara tidak akan mendatangkan respon pengeluaran saliva. Dengan respon keluarnya saliva karwena stimulus suara, berarti anjing telah melakukan belajar pengkondisian klasikal. Dari hasil penelitiannya, Pavlov menyimpulkan bahwa prinsip-prinsip belajar pengkondisian klasikal dapat diterapkan kepada organisma-organisma dan perilaku-perilaku yang bervariasi. 2. Teori-teori pengkondisian klasik Menjelaskan dan memberikan suatu aturan tertentu dalam pengkondisian klasik, serta menjelaskan proses yang terjadi. A) Subtitusi Stimulus Pemasangan CS dengan US menyebabkan CS dapat menjadi pengganti atau substitusi bagi estímulo tak bersyarat (EUA) dalam menimbulkan respon. Substitusi ini berkaitan dengan proses di otak. Jadi dalam otak terdapat dua bagian. Bagian yang satu mengolah CS dan yang lain mengolah EUA. Pengaktifan EUA akan menimbulkan refleks atau respon. Oleh karena itu pemberian CS akan mengaktifkan EUA de menimbulkan refleks atau respon. B) Informasi e EkspektasiPengharapan Dalam teori ini, CS dianggap sebagai sinyal bagi US. Jadi bila CS diberikan, organisme mengharapkan EUA que respon eang diharapkan akan muncul. Bagaimana mekanisme CS menjadi sinyal bagi EUA dapat dijelaskan melalui sifat US yang menyenangkan. EUA membawa pengalaman yang menyenangkan dan disimpan dalm memori, misalnya air liur anjing keluar saat bel dibunyikan, karena anjing masih ingat bahwa setelah bunyi bel akan muncul makanan, sehingga dengan mendengar bunyi bel anjing sudah bereaksi mengeluarkan ar seur antisipasi atau persiapan munculnya makanan. 3. Contiguity Intervalo Pemasangan Ada 5 metode dalam memasangkan CS dan EU, yaitu: a) CONDITIONAMENTO SIMULTÂNEO CS em vez de US diberikan serentak pada saat yang sama. B) CONDITIONAMENTO DELAYADO CS dahulu diberikan, baru kemudian diikuti US dan berakhir bersama-sama. C) CONDICIONAMENTO DE TRÁS EUA diberikan lebih dahulu, diberi tenggang waktu, baru kemudian US diberikan. D) CONDICIONAR ATRÁS US diberikan lebih dahulu baru kemudian diikuti CS. E) CONDITIONAMENTO TEMPORAL Penyajian CS dan US tidak tentubervariasi, kadang-kadang US dahulu, kadang-kadang CS dahulu. Dari kelima pengkondisian di atas, yang terbaik adalah proses CONDICIONADO DELAYADO karena proses berlangsungdengan tetap dan mempercepat terbentuknya CR. Waktu yang ideal untuk menunda berdasarkan penelitian Kimble (1967) adalah antara 0,5 sampai 30 detik. Sedangkan proses yang paling buruk adalah CONDICIONAMENTO À PARTE TRASEIRA karena tidak membantu atau melatih timbulnya belajar assosiasi antara CS dan US sehingga CR tidak cepat terbentuk. 4. Pemadaman (extinção) de Pemulihan Spontan (recuperação espontânea) Bila respon bersyarat (CR) telah terbentuk, maka apa yang akan terjadi bila estímulo bersyaratnya (CS) tidak lagi dipasangkan dengan stimulus tak bersyarat (EUA), yang akan muncul adalah pemadaman (EUA), yang akan muncul adalah pemadaman (EUA), yang akan muncul adalah pemadaman Extinção) yaitu melemah atau hilangnya respon bersyarat (CR) yang telah terbentuk. Contohnya dalam penelitian diatas adalah bila lampu atau bunyi bel (CS) diberikan tanpa diikuti dengan munculnya makanan (EUA), maka air liur anjing yang mengalir segera setelah lampu atau bel dibunyikan (CR), secara bertahap akan menghilang atau air liur anjing tersebut tidak akan Mengalir bila ia melihat lampu atau mendengar bunyi bel. 5. Generalisasi Estímulo a Diskriminasi Anjing telah melakukan generalisasi bunyi bel dengan bunyi-bunyian lain sehingga bunyi-bunyian yang lain pun dapat memunculkan respon bersyarat (CR). Penelitian yang menggunakan respon kulit galvanis (RKG) menggambarkan generalisasi tersebut. RKG adalah kegiatan elektris kulit yang mudah terjadi selama stress emosional. Kasus-kasus phobia bukan objek yang menimbulkan ktakutan (CR) tetapi rasa takut itu sendirilah yang menjadi CR. 6. Aplikasi Pengkondisian KLasikal Proses pengkondisian klasik pada manusia dapat kita tinjau melalui respond emosional yang terkondisi terhadap estímulo tertentu. Raut wajah, pemandangan atau suara dapat menjadi CS bagi respon emosional. 7. Variabel-variabel Non-Pengkondisian Para peneliti telah mengidentifikasikan sejumlah variável yang memiliki pengaruh terhadap munculnya kondisi yang mirip dengan pengkondisian klasikal, yaitu: a. Respon Alpha Respon, yang muncul karena adanya respon orientasi (apa yang diinginkan). Contoh: Respon Alpha. Kuliah Respon Orientasi. Lulus Seseorang kuliah dan belajar agar bisa lulus. B. Habituasi (kebiasaan) CS sudah terbiasa dan berulang-ulang, biasanya bersifat negativ tetapi dapat disembuhkan. Contoh. Latah, bersendawa, menggigit-gigit kuku. C. Sensitisasi Estímulo yang dipakai disimpan dan muncul kembali karena Habituasi. CS de UCS yang mengikutiproses Habituasi. Contoh. Putus cinta lalu teringat kembali karena mendengar lagu ketika sewaktu berdua. D. Pengkondisian Palsu CS da UCS disajikan secara berulang-ulang tetapi dengan cara yang berbeda. Contoh. Terkadang tanpa disadari kita melakukan sesuatu secara terpaksa. E. Hambatan Laten Suatu kondisi adanya hambatan yang dihasilkan oleh Habituasi Contoh: orang yang mengalami kesusahan berusaha untuk memperbaikinya dan mungkin untuk lebih behati-hati. F. Pré-condicionamento sensorial CS dipadukan secara bersama-sama adalah tidak berpisah kepada yang akan distimulus. Pemadaman (extinção) e Pemulihan Spontan (recuperação espontânea) - Pemadaman. Reforço de menghentikan pemberian. - Pemulihan spontan. Reforço memberikan kembali setelah pemadaman. Bila subjek diberi estímulo yang berbeda dari CS yang asli, ada 3 kemungkinan respon eang akan dilakikan subjek: 1. membuat CR CR dari CS yang asli. 2. membuat CR kurang kuat. Dibandingkan dengan CR dari CS yang asli. 3. tidak sama dengan CR keterangan: 1 dan 2: generalisasi 3: diskriminasi generalisasi dibagi 3: 1. primário de estímulo. Nampak apabila respons organizma tidak hanya untuk CS asli, tetapi juga untuk estímulo lain yang memiliki karakteristik fisik yang sama dengan CS asli. 2. Estímulo sekunder. Berdasarkan generalisasi 2 stimulus secara fisik. 3. respon. Melakukan perbandingan adalah persamaan respon timadap estímulo yang sama. Diskriminasi. Suatu kondisi apabila subjek hanya melakukan CR karena dikenai CS yang asl dan tidak melakukan CR bila dikenai CS yang lain. Pengukuran Pengkondisian Respon 1. Amplitudo dari respon (amplitude de resposta) - perbedaan besarnya kekuatan respon sebelum penkondisian untuk semua trial. - stimulus juga harus baik - magnitude de respond hanya untuk trial tertentu. 2. Frekuensi dari Respon - kehadiran atau ketidakhadiran CR selama pemberian Cs. 3. Latensi dari Respon - timulus dan respon dapat muncul bersama - asumsi. Lebih pendek waktu yang dibutuhkan berarti lebih kuat CR tersebut. 4. Ketahanan dan Pemadaman - jumlah usaha atau julgamento untuk melakukan pemadaman terhadap CR - seberapa lama kekuatan respo dapat bertahan. 8. Efek dari penguatan sebagian penguatan sebagian (reforço parcial) adalah prosedur akuisisi atau pembentukan perilaku (CR) yang sama CS diberikan pada setiap trial, sedangkan UCS yang dipadukan dengan CS hanya diberikan pada beberapa trial tertentu. Sedangkan pada penguatan terus-menerus (reforço contínuo) atau penguatan 100 persen, pembentukan perilaku (CR) dilakukan dengan pemberian pasangan CS - UCS pada setiap trial. 9. Pengkondisian Gabungan Pavlov menyebut pengkondisian gabungan ini dengan kumpulan stimulus (estimulante agregado), peneliti berikutnya merubahnya dengan pengkondisian gabungan (condicionamento composto), dimana subjek dikenal lebih dari 1 CS yang dipasangkan dengan UCS. Terdapat 2 bentuk pengkondisian gabungan yaitu pengkondisian gabungan serentak (condicionamento composto simultâneo) subjek dikenai lebih dari 1 CS dalam waktu yang sama, sedangkan pengkondisian gabungan berseri (condicionamento composto em série) subjek dikenai lebih dari 1 CS dalam waktu yang berbeda.
No comments:
Post a Comment